Jika dulu saya membeli Test Pack dan Remember When karena kepincut covernya yang unyu-unyu, maka kali ini saya tertarik pada Kukila karena ‘kukila’nya itu. Menggelitik rasa ingin tahu apa (atau siapa) kah Kukila? Berkenalanlah saya dengan M. Aan Mansyur yang langsung merebut hati saya tsaaaah.
Buku setebal 184 halaman ini merupakan kumpulan cerita, ada 16 cerita pendek di dalamnya, yang masing-masing memiliki keunikan sendiri yang terkadang memabukkan. Ini bukan lebay, karena -bagi saya- sang penulis pintar sekali memilih dan memadu-padankan kata, menjalinnya sedemikian rupa sehingga melarutkan si pembaca ke dalam cerita.
Cerita pendek pertama tentu saja Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), bertokohkan seorang wanita bernama Kukila, yang membenci September dan pohon mangga, karena mengingatkannya pada mantan suaminya Rusdi, juga kekasih masa remajanya yang bernama Pilang. Cerita ini cukup panjang, baru habis di halaman 67, berisi penggalan-penggalan surat dari para tokohnya, sebagian besar adalah surat Kukila bagi ketiga anaknya.
Kukila -yang rupanya bermakna burung- jatuh cinta pada seorang Pilang -nama lain pohon akasia dengan nama latin Acacia leucophloea- walaupun akhirnya menikah dengan Rusdi. Mereka bertiga…nah, tidak seru kalau saya ceritakan plotnya, silahkan baca sendiri saja lah ya hehehe. Ada satu paragraf dari surat salah satu anak Kukila itu, yang mengingatkan saya pada puisinya Sapardi, walaupun dengan nuansa yang sedikit berbeda.
Seorang lelaki telah membuatku rela jadi rumput kering di bawah sol sepatunya. Aku mencintainya, Ibu. Aku mencintainya seperti burung kepada angin yang membantunya terbang. Seperti penulis kepada huruf-huruf yang membuatnya dibaca. Seperti sungai kepada laut yang menampung lelah perjalanannya. Seperti laut kepada langit yang menjatuhkan dan mengisapnya berkali-kali.
Uhuk, manis ya 🙂
Cerita berjudul Setengah Lusin Ciuman Pertama juga lucu, berkisah tentang pemaparan si ‘aku’ tentang ciuman pertamanya dengan cara yang berbeda, jangan dibayangkan vulgar atau panas seperti novel-novel harlequin ya, penuturannya lucu walaupun endingnya membuat miris. Dalam cerita Cinta (Kami) seperti Sepasang Anjing dan Kucing, lagi-lagi saya terpukau dengan nama salah satu tokohnya : Nanti Kinan! Nama yang tidak biasa, bukan?
Membaca buku ini membuat saya ‘berkenalan’ dengan sang penulis, menjadi followernya di @hurufkecil, dan menjadi silent reader di blognya http://hurufkecil.wordpress.com/ dan http://aanmansyur.tumblr.com/. Membaca tulisan-tulisannya belakangan ini sepertinya cukup mempengaruhi saya, contohnya adalah postingan #postcardfiction yang saya tulis kemarin itu, walaupun tentu saja masih jauh lah ya dengan Aan Mansyur yang karyanya sudah bejibun ituh ngumpet.
Begitulah temans, buku ini cocok dibaca saat bersantai. Dan bagi teman-teman yang suka menulis fiksi, mungkin bisa dijadikan salah satu referensi pemilihan diksi yang bagus 🙂
Well, happy Tuesday yaa.. 😉
PS : Postingan ini diikutsertakan dalam “2012 End of Year Book Contest”.
Nanti Kinan ada di cerpen yang mana, Rin..?
serius emak penasaran loh.. nanti kinan itu tokoh dlm cerpen atau novel Aan Mansyur..?
___
Seperti halnya Kukila, Nanti Kinan jg berkali2 muncul Mak, mgkn memang ada jg novelnya ya…
Oo.. kelewat.. Nanti Kinan tdpt dalam cerita Cinta (Kami) seperti Sepasang Anjing dan Kucing.. xixixi.
ya wis.. kapan2 mak baca deh.. #ntar minjem punya anak Libko :))
___
Ish eMak, masa minjem doang? qiqiqiqi
sekarang semboyannya eMak, selagi bisa minjem jangan beli dulu.. =))
___
Iya sih Mak, tapi biasanya, setelah pinjem dan ternyata bukunya bagus, Orin malah suka beli walopun udh baca hihihihi
hohoho.. Masih ada lima bulan sebelum bisa memilih buku ini Rin. Ditulis ulang aja gapapa kok di sini daripada penasaran begini.. *biar ga beli buku.. ini pelit ato ngirit ya? * hehehe
___
hahahaha….yowis ta’ pinjemin aja bukunya Dan he he
sepakat sama Dani deh
kirain tadi kutikula .. heheh
___
kutikula-nya kukila Bu hihihihi
ayo Rin bikin novel
___
Aamiin…semoga ya Teh
waaah.. orin mengajakku berjalan jalan ke tempat lain. kagum ke orin dan kukila
___
Wilujeng jalan2 ya Teh 🙂
untung Orin kasih tahu arti kukila …, sambil mikir pernah dengar kata ini, dari bahasa Jawa ya?
___
kalo menurut Aan-nya sih itu bahasa Indonesia klasik Bun..
Kukila indeed such a cute name. Waktu liat buku ini di toko buku aku juga langsung tertarik.. Nice review!
Makasih ya uda berpartisipasi di 2012 End of Year Book Contest. Oya, jangan lupa tolong di post review di kasih link back ke post saya dan bannernya di pasang di template 😀
___
Okay…nanti aku pasang ya, terima kasih^^
eh..kukira cerita tentang burung… karena dlm bahasa jawa nama lain burung juga kukila.. 🙂
itu petikan seperti puisi SDD yg ‘aku ingin’ ya… hm, thx infonya Rin, udah dicatet nama KumCer nya.. 🙂
___
Oh? berarti BunMon betul ya Auntie, kukila itu burung dlm bahasa jawa, aku taunya -menurut Aan- itu bahasa indonesia klasik 😀
jadi pengen baca ….pinjem rin…hehehe
___
Sok atuh rin, main ke bekasi heuheuheu
wah menarik nih bukunya …
TFS ya teh …
___
main2 ke blognya jg seru Wong, cobain deh^^
Wah terima kasih resensi bukunya nih …
kalau cerita pendek mungkin saya kuat bacanya ..
tapi kalau sudah novel tebal ??? hahaha ndak tahan saya
salam saya Rin
___
heuheuheu… pdhl semakin tebal semakin menantang untuk ditaklukkan lho Om ^^
cerita tentang cinta ya…
___
Iya Pak, semacam itu 🙂
referensi baru nich. sudah lama gak baca novel-novel yang ringan dan renyah. saya lebih sering baca novel-novel dengan tema dan gaya bahasa yang berat. stak disangka pikiranpun ikut menjadi berat. he..he..just kidding.
___
novel bertema berat pun terkadang berguna kok, jadi otak berpikir terus kan hehehe
hehe sayang yaa aku ga suka baca buku .. 🙁
___
Gpp Dea, hobi orang kan emang beda2 😉
*duduk manis sembari nungguin launching novel pertama nya Orin*
___
Duh…irahaaaa nya Bi? hihihi…eh Amiin, nuhun doanya Bu 😉
Kirain Kukila ini apaan.. Ternyata nama karakter..
___
Iya, nama tokohnya 🙂
kukila (baca : ku kira) ceritanya bagus.. cari yg mau minjemin aaahhh 🙂
___
Sini mba Chi kalo mau minjem hehehe
Hmmm…, seorang wanita yang bernama Kukila, yang membenci September dan pohon mangga itu, wah…, jadi penasaran ingin membacanya secara langsung….
___
Monggo dicari di tokbuk terdekat pak ustadz hehehe
Ulasan buku apik oleh penulis yang sedang membukukan karya pastinya cermat jeli. Kukila sang burung menjadi judul nih. Selamat berkarya Orin, trim berbagi resensi. Salam
___
ternyata kukila itu burung dlm bahasa Jawa ya Bu, cantik^^
kalau kukiladara itu jenis burung apa teh … 😀
Ada dua novel jadinya yang bikin tertarik bulan ini … semoga bisa membacanya 🙂
___
Kukila mah kumcer kang, lebih ringan bacanya drpd novel 😉
Pingback: Tidak Ada New York Hari Ini - Kumpulan Emak Blogger