“Apa yang kau inginkan untuk ulang tahunmu, Nak?”
“Danu mau es krim, Pak.”
Permohonan Danu dua hari lalu itu masih jelas terngiang. Di bawah terik matahari siang, dari belakang Danu bisa melihat Bapak mengangguk-angguk mengerti saat itu. Tangan kecilnya mendorong kuat gerobak yang ditarik Bapak dari depan. Isinya tidak seberapa, hanya sebuah kompor gas rusak dan beberapa tumpuk koran bekas. Entah berapa rupiah yang bisa mereka tukarkan untuk barang-barang itu. Danu tahu, bocah sepertinya tidak pantas menginginkan semangkuk es krim mahal. Tapi ulang tahun selalu membawa keajaiban tersendiri, maka Danu berani bermimpi.
Es krim coklat dengan taburan biskuit hitam dan serpihan coklat itu kini telah berada di depan mata, seharusnya Danu bahagia, tapi tak ada yang Danu rasakan selain penyesalan.
“Makanlah, Nak. Dan berdoalah untuk kebaikanmu di masa-masa mendatang.” Parau, sekali lagi Bapak meminta Danu menikmati hadiah ulang tahunnya itu.
Danu mengangguk lantas menunduk, tak mampu lagi melihat bibir Bapak yang berdarah, kening Bapak yang lebam, atau pipi tirus Bapak yang membiru, entah apa yang sudah dilakukan Bapak demi es krim itu. Lirih, dirapalnya sepotong doa, berharap Tuhan sudi melenyapkan seluruh es krim di muka bumi, hingga tak perlu lagi Danu mengingininya, hingga tak perlu lagi Bapak terluka karenanya.
Note : 199 kata, ditulis khusus untuk Monday Flash Fiction Prompt #59: Sundae.
hiks… mba apa yang dilakukan bapak untuk mendapatkan es krimnya?
Hiks hiks, sini danu, beli es krim sama tante
Pengorbanan bapak demi anaknya. :'(
Melting. Meleleh hati saya, seperti melelehnya itu es krim 🙁
demi seorang anak, membahagiakan anak, ayah akan melakukan apa saja. Hingga babak belur. mungkin jatuh, mungkin dihajar orang
Jadi kangen bapak mbak 🙁
kalau si bapak jadi stuntman, saya salut.
tapi kalau jadi pencopet, nggak
🙂
Hmm, langsung ingat Tampan Tailor =(
Saleum, Cerita yang menyentuh hati sanubari. Pengorbanan…
Oriiiiin…
meuni suka bikin sedih gitu iiih…pirage eskrim atuh laaaaah 🙁
semoga apa yang dilakuin si Bapak halal! Aamiin …
Cerita yang menyentuh sekali mbak :'(
mengharukan
Danu tahu, bocah sepertinya…. << baiknya diubah jadi ' Danu tahu, bocah seperti dia…. | 🙂
another tocuhing story from Orin.. 🙂
maknanya dalem banget mbakk 🙂
Menyentuh bgt. :'(
Cinta bapak demi Danu, ya hiks
Betapa kita belajar untuk menghargai setiap hal yang diberikan kepada kita. Termasuk es krim, bagi sebagian orang, sungguh perlu perjuangan untuk mendapatkannya.
sini sini aku beliin aja lah jangan nyolong 🙁