Ia menatapku lurus dengan mata hijaunya. Oh, tidak! Apa yang sudah kulakukan? Seharusnya aku segera angkat kaki dari sini.
“Dari mana?” tanyanya angkuh, tanpa senyum. Membuatku urung untuk mendekat, walaupun sepertinya aku tidak bisa pergi.
“Mmm…” Antara gigil dan khawatir, suaraku gemetar.
“Atau, mau kemana?” tanyanya lagi tak sabar karena gumamanku tak bisa dianggap sebagai jawaban. Suaranya yang dingin terdengar penasaran sekaligus tak peduli, dan buatku, terdengar sangat mengintimidasi, bisa membuatku mati berdiri.
Aku belum sanggup menjawab, mata hijaunya seolah menyihirku untuk tetap membisu. Kalau saja hujan tidak turun, seharusnya aku meneruskan perjalanan, tak perlu berhenti di halte kosong seperti ini, apalagi saat dia sudah berada di sini sebelum aku datang. Tapi aku bisa apa? Aku tak lagi muda, usia memaksaku untuk mengalah dari butiran hujan yang bisa kapan saja membuatku mati kedinginan.
“Bisu kau rupanya, atau hanya malas berbincang denganku?” tanyanya lagi, mata hijaunya melirikku sekilas, lantas kembali menatap hujan di depannya.
Aku masih geming, menelan ludah susah payah, mencoba berpikir mengukur kekuatan. Resikonya terlihat sama, entah oleh hujan entah oleh Si Mata Hijau, dua-duanya bisa membuatku berakhir menjadi sesosok makhluk yang tak bernyawa.
“Tenang saja, aku tidak suka tikus kurus renta sepertimu,” ujar Si Mata Hijau, melirikku sekali lagi, tanpa nafsu apapun. “Kau boleh menemaniku sampai hujan berhenti nanti.”
Ah, ternyata Si Mata Hijau ini hanyalah kucing tua, pasti giginya sudah banyak yang tanggal hingga tak bisa mengunyahku di mulutnya, dan mungkin perlu teman bicara untuk bernostalgia. Ha ha! Tak apalah, setidaknya, aku bisa bernapas lega menunggu hujan reda bersamanya.
***
Note : 252 kata, geje banget ini ceritanya hahaha :P. Well, jika ingin ikut bercerita sila klik aja ya ~> Prompt #63: Si Mata Hijau
hahahahaha… lucu, mbaaakkk. bayangin gimana takutnya si tikus :)))
Nah kalau akur kaya gini kan, enak dilihatnya 😀
Bukan Tom & Jerry kan ? hihihi
ternyata si mata hijau kesannya aja yang angker
lagi hujan gak baik kalau lari kejar-kejaran. nanti sama-sama capek dan basah, malah bisa sakit dua-duanya lho
Tom and Jerry ya 🙂
haha…ternyata aku lemot. setelah baca komen baru nyadar ini cerita apaaa…. *tepokjidat*
Hahaha lucu mbaak 🙂
kucing omp dan tikus renta… apa jadinya? 😀
Hahaha….sudah sama2 tua, lupakan dendam nenek moyang 😆
Cool! 😀
Gini nih gambaran hubungan antara kucing dan tikus masa kini. Temenan! Jadinya si tikus bebas berkeliaran deh, karena kucing udah enggan ngejar mereka. Hehe…
ahahahahahha kerenn nih
ngakak
ahaha.. keren nih ceritanya mbak. 🙂
Wkwkkk,… si kucing tua galak bingiitt teh 😀
Kreatippp amat sikkk!!!
cerita yang menghibur. terima kasih
lucu bingitss ceritanya he he he
Ahahahaha asli ini keren!!!
Makin dalam kita menatap mata hijaunya makin dalam misteti yg harus kita pecahkan. Entah apa dalam pikiran kucing itu:)
ah leganya pas tau dia kucing tua… tom senang… jerry juga tenang…
ahhaaahaa
Tom & Jerry di masa tua juga bakalan kayak gitu, deh. Rukun, gak maen kejar2an lagi, hehehe
SUkaaaaaa. tadi udah mikir genderuwo ato makhluk halus lainnya. sukak deh RIn. 🙂
hanya ketajaman mata hati Neng Orin yang mampu menangkap bahasa mata si mata hijau jadi fiksi. Selalu kereeen.
Salam
kirain si mata hijau itu bule ganteng wk..wk..
ga geje kok teh.. aku suka endingnya..
kucing jaman sekarang udah jarang yang mau ngejar-ngejar tikus. enakan makan daging ayam atau ikan. :p
Lucuk endingnya.

Meski iya, openingnya geje.
si mata hijau kalo liat uang langsung hijau matanya hehehe