“Kamu harus move on, Nak. Mau sampai kapan begitu terus?” Kau hanya geming, lantas tersenyum tipis, lalu menunduk menatap lantai.
“Iya, Bu,” jawabmu akhirnya, pendek. Meskipun itu hanyalah di bibirmu saja, karena hatimu terlanjur tenggelam di palung lautan cinta paling dalam. Tak bisa pergi, apalagi lari, kau selamanya akan memilih tetap tinggal di sana.
“Ibu cuma ingin kamu bahagia, perempuan kan banyak, bukan cuma dia aja. Kamu pasti bisa …” Ibumu tidak melanjutkan bicara, karena kau sudah berdiri marah menatap ibumu, matamu penuh luka.
“Dia punya nama, Bu,” katamu, dingin. Kemudian beranjak menuju pintu, berdiri di sana, mengusir ibumu tanpa kata.
Ibumu mengesah sebelumnya akhirnya menyerah. “Ibu tahu kamu kekasih yang baik untuk Sonia, tapi dia ….” Kalimat itu tak pernah selesai, ibumu memilih melangkah, meninggalkanmu kembali sendirian di kamar.
Kau menutup pintu, lantas membiarkan Sheryl Crow bernyanyi lebih lantang. Bergumam pelan melafalkan lirik demi lirik lagu Strong Enough seraya memandang keluar jendela, kau tersenyum teringat sebuah kenangan tentang Sonia, bahwa lagu itu adalah salah satu kesukaannya. ‘Cause you can’t change the way I am, kalimat itu membuatmu tersenyum, karena siapa pun -atau apa pun- tak bisa mengubah cintamu pada Sonia.
Kau menoleh pada sebingkai pigura di atas meja. Potret Sonia yang telah tiada. Aku tersenyum padamu yang tengah tersenyum menatapku. Berbahagialah, Sayang, karena aku akan menunggumu di surga.
***
Note: 217 kata, untuk Monday Flash Fiction Prompt #75: Are You Strong Enough
hiks belum bisa menerima kepergian Sonia ya
Duh hantu Soniaaa
Masih menanti Sonia yang sudah meninggalkan dunia ya. Hiks.
sonia nya di surga tapi kok masih jalan2 ke bumi lagi 😛
Sediiih.. 🙁
aku ini sonia-kah?
yang cerita ternyata sonia. sukak POV ini karena aku tak bisa bikin yang begini teh. So sweet 😉
Sonia … ah, Sonia bayang2 mu selalu menghatui jejak langkahku … 😛
nggg, nggak terasa sedihnya, Orin. pembaca nggak ‘digiring’ merasakan cinta terdalam si lelaki pada Sonia, entah lewat kilasan cerita atau deskripsi si Sonia itu sendiri. 🙂
hiikss,..